Kisah sahabat (Yang Terkenang)

Hari ini ribuan kata muncul dalam benaknya. Tepat beberapa menit atau bahkan detik yang lalu.... Ribuan kata itu banyak sekali bermunculan dan menciptakan ratusan triliyun emoticon yang ada. Ibarat ada aliran listrik kecil yang mengalir, berdiri kaku di jalanan yang ramai itu. Permirsaa... hal itu muncul lagi...
Dengan senyuman yang seperti biasanya, tatapan mata yang masih seperti dulu dan kata-kata yang tak tertata. Hanya mampu didengarkan, dipandang, dirasakan dan dihayati...

Sebuah kenangan kembali terbuka dibenaknya, namun tak dapat ada yang diungkapkan. Perasaan yang hanya terpendam sekian lama. entah belum ada 1 tahun namun rasanya sudah bertahun-tahun. Mereka terlanjur berada dalam khayal indah kebersamaan yang lalu berguguran beberapa bulan yang lalu, karna sahabatku belum mampu memberikan ruang utuh dan utama di hatinya. Sahabatku terlalu takut untuk membiarkan kemunafikan itu pergi. Padahal seharusnya dia sudah melakukannya sejak dulu. Sejak si pria malaikat itu datang.

Biarkanlah, aku hanya mampu membiarkan dia berkutat dalam penyesalan. Hanya mampu menjadi sandaran saat dia lemah memikirkan pria itu. Saat dia tiba-tiba butuh tangan yang digenggam saat pria itu tiba-tiba lewat sekejap seperti malaikat dan tersenyum padanya. Saat perasaan itu muncul, aku jauh lebih bahagia dari dia. Sebuah konotasi kata-kata yang menipu. Sebuah kisah yang terpendar...

Tuhan, jadikanlah keindahan padanya, padaku, yang akan membawa ku pada keindahan-Mu yang sesungguhnya...

Catatan ini teruntuk sahabat kecilku yang selalu menangis dihatiku, tersenyum dihatiku, salah tingkah dihatiku serta menggenggam dan meremas banyak hal dihatiku. Kuatkan hatimu sahabat, semoga keberkahan kan Allah titipkan melalui dia untukmu.
Jaga senyummu di detik ini, agar tak hilang lagi kelak. Dia agar bisa jadi yang mendampngi hidupmu nanti.

Comments