Hujan Keikhlasan

Malam kemarin, tepatnya pukul 19:34...
Tak gelap mendungnya, tak kelam sorenya, tiba-tiba rintik hujan membasahi aku dan si kuda hitamku yang sedang melaju. Kami melaju dalam deras nya hujan dan derasnya hati yang sedang hujan pula. Kami berpacu melawan waktu dan setibanya di rumah istirahatku, aku menutup pintu. Hujan semakin deras begitu yang kurasakan dan ku dengar dengan indraku. Mengalirlah air Illahi yang menitik di bumi.

Sore itu gerah menyelimuti dan basah yang menutupi. Secerca cahaya kecil datang dalam kegelapan, aku memiliki teman-teman yang menyayangiku. Aku memiliki mereka yang ternyata memperjuangkan perjuanganku. Hujan kembali membasahi hatiku, entah haru, entah semu, sedih dan apa sajalah yang melingkupi.

Semua memang harus diperjuangkan. Ada banyak hikmah dibalik semua ini.
NO PAIN NO GAIN.
BELUM 10 KALAU BELUM SAKIT.
Aku telah mengaliri sungai hatiku dengan air. Air perjuanganku, peluhku, tangisku. Jadi aku punya hak untuk mendapatkan itu. Itu hak ku yang tidak akan Allah rampas. Malam ini hujan melambangkan hatiku. Biarlah mereka tak mengerti. Biarlah mereka menganggapku baik saja. Itu yang ku inginkan. Mereka sudah cukup banyak beban dan jangan sampai aku menjadi salah satu beban itu.

Hujan malam ini, Hujan Keikhlasan. Keikhlasanku untuk kalian.
Mengalahku untuk MENANG.

Lets Fly High,
In The World, In My Heart,

Love u all

Tuesday, 17th Pebruary 2015

Comments