Budaya Instant TREND ala Akhir 2015 yang merusak generasi.

Mager
Budaya serba Instant sudah menjangkiti generasi muda Indonesia saat ini. Istilah #MAGER bahkan booming di kalangan remaja. Malas melakukan apapun dan cenderung suka mencari cari yang cepat dan mudah adalah suatu penyakit baru. Baik saja jika instant yang dimaksud adalah instant yang sehat. Kalau instant yang tidak sehat?

Tulisan ini saya tulis setelah membaca pertanyaan dalam blog powermathematics yang berbunyi " MUSUH UTAMA PENDIDIKAN ADALAH BUDAYA INSTANT? Jelaskan maknany?"


Kekuatan sosial media dalam merasuki kepribadian remaja dan generasi bangsa saat ini sangat besar. Setelah kehadiran Facebook, muncullah twitter, instagram, Path, Snapchat, dan lain sebagainya menghiasi dunia anak muda zaman ini. Khususnya di Instagram, istilah #MAGER menjadi topik pembicaraan yang hangat.

#MAGER sendiri berasal dari kata pagar yang berarti tentancap kuat di tanah dan tidak bergerak, begitu pula istilah ini digunakan untuk mengekspresikan perasaan tidak ingin beranjak dari kasur. Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini mulai banyak pasien obnam rumah sendiri dengan kata lain sesungguhnya dia sehat namun bertindak layaknya orang sakit. 

Orang sakit yang identik dengan melakukan segala hal di kasur ini sekarang mulai digemari dan sari sini pula mulai lah muncul budaya Instant.

Comments

  1. Budaya mager akibat perkembangan teknologi, akibat banyaknya alat yang menyebabkan orang malas, tapi mager juga bisa dalam hal positif lho :P. Mager nih, mager belajar >,<.
    Tapi adakah instan yang sehat?

    ReplyDelete
  2. Instan yang sehat sepertinya tidak ada kaka. Karena yang sehat itu tidak instant. hehe

    ReplyDelete

Post a Comment